Solusi meningkatkan pengumpulan kas dalam bisnis IT anda salah satunya adalah melakukan intesifikasi kerja. Mengingatt Ekstensifikasi membutuhkan modal yang tidak sedikit, maka mengatasi overload pekerjaan diperlukan peningkatan kinerja SDM atau dengan menambahkan kuantitas SDM. Mengekang karyawan anda dengan alasan overload pekerjaan bukan solusi terbaik bisnis anda. Karena, solusi bisnis terbaik adalah menjaga interaksi dan hubungan antara stakeholder, customer, dan personil bisnis anda. Cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menambahkan kuantitas SDM anda. Kuantitas SDM untuk dapur perusahaan anda bukan berarti harus bertambah, cukup diberi tanggung jawab untuk me-manage personil baru diluar perusahaan. Sistem kerja seperti ini biasa disebut dengan Sistem Outsource.
Sistem Outsource ini telah lama di kembangkan oleh perusahaan-perusahaan IT di luar negeri dan Indonesia pada khususnya. Pemakaian sistem seperti ini tidak semudah memerintah orang yang telah di bayar, mengarahkannya, memperoleh produk, dan menjualnya sehingga anda mendapat untung. Memilih Outsource juga tidak semudah yang di bayangkan, tetapi lebih mudah dan terjamin daripada merekrut karyawan tetap baru di perusahaan anda apabila anda mengetahui trik-trik dalam memilih outsource (akan di bahas di topik yang berbeda). Outsource tidak hanya merupakan mesin perusahaan yang dapat di kontrol dari jauh, akan tetapi ibarat sebuah bibit unggul yang juga merupakan bagian dari perusahaan. Kenapa dikatakan bibit ungul? karena outsource yang akan digunakan dalam perusahaan tidak semata mata sebuah barang yang setelah dipakai, maka di buang begitu saja. Untuk melebarkan rentangan sayap perusahaan, maka outsource harus berkuantitas banyak. Sehingga, overload pekerjaan dalam perusahaan, yang tentunya akan menghasilkan keuntungan pula ini, dapat terus ditingkatkan guna efek sistem bisnis yang lebih meningkat.
Bisnis IT sudah terlalu menjamur di mana-mana, sehingga persaingan merebut bibit unggul (outsource) pun semakin meningkat tinggi. Outsource berkualitas tidak segan-segan mengocek kantong perusahaan begitu besar untuk hasil karyanya. Dan satu hal yang perlu anda perhatikan sebagai pebisnis untuk mengantisipasi hal ini adalah mengetahui Kelemahan Outsource. Apa yang menjadi kelemahan Outsource? Kelemahan outsource adalah tidak memiliki standart harga atas karyanya. Apabila anda pebisnis handal, ini bukan sebuah masalah bukan? Tapi ini bisa menjadi masalah ketika Outsource yang akan anda kontrak adalah bibit unggul. Bibit unggul tidak akan segan-segan menolak pekerjaan yang anda berikan kepada mereka apabila demand si bibit unggul tidak di penuhi.
Salah satu solusi utama yang harus dimiliki perusahaan adalah bisnis sehat. Bisnis sehat biasanya dimiliki oleh perusahaan yang memiliki pola berfikir kedepan. Melihat analisa jitu ke depan, dan merumuskan sedemikian rupa sehingga tujuan akhir perusahaan tercapai. Interaksi dan menjalin hubungan dengan si bibit-bibit unggul ini sangat berperan untuk menjadi solusi masalah ini. Interaksi yang seperti apa? Interaksi yang positif tentunya, dengan menjadikan outsource bagian dari perusahaan anda. Memberikan kenyamanan kepada outsource, perjanjian kontrak yang sehat, bahkan hingga memikirkan masa depan outsource. Anda mungkin seorang pebisnis handal yang bisa mengerti tindak lanjut real seperti apa yang saya maksud, jadi saya tidak perlu memberikan contoh nyata tentang pengalaman saya. Karena pastinya, ide kreatif anda lah yang bisa menjadikan anda berpikir lebih jauh dari pada saya.
Sistem Outsource ini telah lama di kembangkan oleh perusahaan-perusahaan IT di luar negeri dan Indonesia pada khususnya. Pemakaian sistem seperti ini tidak semudah memerintah orang yang telah di bayar, mengarahkannya, memperoleh produk, dan menjualnya sehingga anda mendapat untung. Memilih Outsource juga tidak semudah yang di bayangkan, tetapi lebih mudah dan terjamin daripada merekrut karyawan tetap baru di perusahaan anda apabila anda mengetahui trik-trik dalam memilih outsource (akan di bahas di topik yang berbeda). Outsource tidak hanya merupakan mesin perusahaan yang dapat di kontrol dari jauh, akan tetapi ibarat sebuah bibit unggul yang juga merupakan bagian dari perusahaan. Kenapa dikatakan bibit ungul? karena outsource yang akan digunakan dalam perusahaan tidak semata mata sebuah barang yang setelah dipakai, maka di buang begitu saja. Untuk melebarkan rentangan sayap perusahaan, maka outsource harus berkuantitas banyak. Sehingga, overload pekerjaan dalam perusahaan, yang tentunya akan menghasilkan keuntungan pula ini, dapat terus ditingkatkan guna efek sistem bisnis yang lebih meningkat.
Bisnis IT sudah terlalu menjamur di mana-mana, sehingga persaingan merebut bibit unggul (outsource) pun semakin meningkat tinggi. Outsource berkualitas tidak segan-segan mengocek kantong perusahaan begitu besar untuk hasil karyanya. Dan satu hal yang perlu anda perhatikan sebagai pebisnis untuk mengantisipasi hal ini adalah mengetahui Kelemahan Outsource. Apa yang menjadi kelemahan Outsource? Kelemahan outsource adalah tidak memiliki standart harga atas karyanya. Apabila anda pebisnis handal, ini bukan sebuah masalah bukan? Tapi ini bisa menjadi masalah ketika Outsource yang akan anda kontrak adalah bibit unggul. Bibit unggul tidak akan segan-segan menolak pekerjaan yang anda berikan kepada mereka apabila demand si bibit unggul tidak di penuhi.
Salah satu solusi utama yang harus dimiliki perusahaan adalah bisnis sehat. Bisnis sehat biasanya dimiliki oleh perusahaan yang memiliki pola berfikir kedepan. Melihat analisa jitu ke depan, dan merumuskan sedemikian rupa sehingga tujuan akhir perusahaan tercapai. Interaksi dan menjalin hubungan dengan si bibit-bibit unggul ini sangat berperan untuk menjadi solusi masalah ini. Interaksi yang seperti apa? Interaksi yang positif tentunya, dengan menjadikan outsource bagian dari perusahaan anda. Memberikan kenyamanan kepada outsource, perjanjian kontrak yang sehat, bahkan hingga memikirkan masa depan outsource. Anda mungkin seorang pebisnis handal yang bisa mengerti tindak lanjut real seperti apa yang saya maksud, jadi saya tidak perlu memberikan contoh nyata tentang pengalaman saya. Karena pastinya, ide kreatif anda lah yang bisa menjadikan anda berpikir lebih jauh dari pada saya.